Langsung ke konten utama

Cara Memelihara Kura-kura Kecil



Dari berbagai macam jenis hewan yang biasa dijadikan binatang peliharaan, salah satu contoh binatang yang menarik dipelihara adalah kura-kura kecil. Bentuknya yang tidak terlalu besar dan imut akan terlihat cantik jika diletakan ke dalam akuarium mini yang diletakkan kantor ataupun di rumah. Pada dasarnya kura-kura kecil ini mudah dirawat, jika kita sudah tau bagaimana caranya. Sekarang, mari simak penjelasan bagaimana cara tepat merawat kura-kura kecil agar tetap sehat dan cantik.


Makanan

Hal yang paling penting untuk menjaga kesehatan dan gizi kura-kura adalah dengan memberikan makanan yang cocok dan baik untuk kura-kura. Kura-kura sangat menyukai pelet kecil makanannya, selain disukai oleh kura-kura, pelet juga sudah mengandung gizi yang dibutuhkan oleh kura-kura. Untuk variasi makanan kura-kura agar tidak bosan, kamu bisa sesekali merubah makanannya dengan cacing sutra atau udang  yang sudah dicincang kecil. 

Pencahayaan yang Cukup

Setiap harinya, kura-kura perlu berjemur untuk menjaga kebersihan dan kekuatan cangkangnya. Sehingga, aquarium kura-kura lebih ditaruh pada tempat yang terjangkau oleh sinar matahari. Selain itu, sinar UV matahari juga membantu proses pencernaan kura-kura. Apabila lokasi di rumahmu tidak memungkinkan menaruh kura-kura di tempat yang terkena sinar matahari, maka kamu boleh lampu UVA dan UVB sebagai penggantinya.

Tempat Bermain dan Istirahat

Walaupun diletakkan di akuarium, perlu diingat bahwasannya kura-kura merupakan hewan amfibi yang hidup di darat dan air. Oleh karenanya, kura-kura tidak suka apabila terus menerus berenang di dalam air, kamu perlu menyiapkan sebuah tempat alternatif dari daratan asli di akuarium sebagai tempat bermain, berjemur dan tempat istirahatnya. Kamu bisa menggunakan batu ataupun kayu di dalamnya, tapi perlu diingat, usahakan kayu atau batu tersebut tidak memiliki sisi yang terlalu tinggi agar tidak menyulitkan kura-kura kecil menggapainya.
Berjemurnya kura-kura selain untuk beristirahat, juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan cangkangnya. Apabila cangkang kura-kura selalu dalam keadaan basah, itu akan mengganggu kenyamanan kura-kura dan ia menjadi lebih berpotensi memiliki lumut di atas cangkangnya.

Kondisi Air

Air yang ada di dalam akuarium harus diganti setiap 2 hari sekali untuk menjaga kebersihannya. Jumlahnya tidak perlu terlalu banyak, cukup seperempat atau sepertiga akuarium saja. Kura – kura berbeda dengan ikan yang bernapas dengan insang. Kura-kura masih bernapas menggunakan hidung, sehingga airnya tidak perlu banyak.
Disarankan untuk tidak menggunakan air keran sebagai air tempat berenangnya. Karena, di air keran banyak mengandung fluride dan klorin yang bisa merusak kandungan sehat di air. Lebih baik mencari air segar alami dari sungai, mata air atau sumur. Apabila memang sulit untuk mencari air segar dan hanya bisa memakai air keran, maka air tersebut harus didiamkan dulu 24 jam. Cara ini dikenal ampuh untuk mengurangi kandungan klorin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kura-kura Indonesia Yang Endemik

Selain memiliki berbagai jenis kura-kura yang tersebar nyaris merata di Indonesia bagian barat, Indonesia juga memiliki berbagai jenis kura-kura yang wilayah distribusinya sangat terbatas atau dikenal sebagai endemik. Seluruh jenis kura-kura Indonesia yang endemik ini tersebar terbatas, dalam wilayah-wilayah kecil, di bagian tengah dan timur, terutama Sulawesi, Papua dan Nusa Tenggara Timur. Berikut adalah jenis kura-kura endemik Indonesia: 1. Kura-kura hutan Sulawaesi ( Leucocephalon yuwonoi ). Jenis kura-kura ini merupakan endemik alias hanya dapat ditemukan di Sulawesi. Dideskripsikan oleh McCord, Iverson, Boeadi pada tahun 1995. 2. Baning emas Sulawesi ( Indotestudo forstenii ). Kura-kura Indonesia ini adalah kura-kura endemik Sulawesi. Pertama kali dideskripsikan oleh Schlegel and Muller pada tahun 1845. 3. Kura-kura moncong babi ( Carettochelys insculpta ). Dideskripskan oleh Ramsay pada tahun 1886. Mungkin ini adalah jen

3 jenis kura kura darat terbesar di dunia

Kura-kura darat sejati memiliki ukuran yang beragam, mulai dari beberapa sentimeter hingga dua meter. Mereka umumnya merupakan hewan diurnal dengan kecenderungan menjadi krepuskular tergantung suhu lingkungan.  Kura-kura darat sejati adalah hewan darat yang memiliki umur paling panjang. Kura-kura galapagos misalnya tercatat dapat hidup hingga lebih dari 150 tahun, dan kura-kura raksasa Aldabra bernama Adwaita hidup selama kurang lebih 255 tahun. Kebanyakan spesies kura-kura darat sejati umumnya dapat hidup selama 80-150 tahun. Kura-kura darat sejati adalah suku kura-kura dengan banyak anggota yang tersebar luas di seluruh dunia. Indonesia sendiri memiliki dua spesies asli, yaitu baning Sulawesi( Indotestudo forsteni ), dan baning cokelat ( Manouria emys ). Kura-kura adalah hewan berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Kura-kura termasuk dalam ordo Testudinata atau Chelonians, hewan ini mempunyai ciri khas yang sangat mudah dikenali yaitu memiliki “rumah” at